dalam sebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif

Dilansirdari Ensiklopedia, dalam sebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif, sopan rendah hati, jujur, jelas tegas singkat sederhana teliti, kompak kontinyu dan lancer adalah syarat-syarat dari tulisan karya ilmiah. Dalamsuatu rencana kerja yang dituangkan dalam bentuk rancangan, proposal yang memuat judul, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjuan pustaka, hipotesis, metode penelitian, jadwal kegiatan, sistematika penulisan dan daftar pustaka disebut: Dalam sebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif, sopan rendah hati, jujur a Pemilihan media, yaitu memillih media yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, media yang dipilih adalah artikel yang terdapat pada Kompas.com. b. Pemilihan edisi, yaitu memilih edisi media yang akan diteliti. Dipilih artikel yang membahas mengenai Karhutla di periode Juni hingga September 2019 (122 hari). Jawabanyang benar adalah: A. Karya Ilmiah. Dilansir dari Ensiklopedia, dalam sebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif, sopan rendah hati, jujur, jelas tegas singkat sederhana teliti, kompak kontinyu dan lancer adalah syarat-syarat dari tulisan Karya Ilmiah. Dalamsebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif, sopan rendah hati, jujur, jelas tegas singkat sederhana teliti, kompak kontinyu dan lancer adalah syarat-syarat dari tulisan? Karya Ilmiah Usulan Penelitian Tesis Disertasi Skripsi Jawaban: A. Karya Ilmiah. Dilansir dari Ensiklopedia, dalam sebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif, sopan rendah hati, jujur, jelas tegas singkat Site De Rencontre Ab Coeur. Meski terkadang dianggap sulit untuk dilakukan, namun berpikir objektif ternyata bisa kamu coba terapkan. Pasalnya, kondisi tersebut akan mendatangkan beberapa manfaat pada kehidupan. Namun pada kenyataannya, tidak mudah memiliki berpikir rasional, terutama di saat yang sepertinya langit mau runtuh. Simak penjelasan dari Devi Adriani Susilo, BA., Psikolog, seorang Psikolog Klinis, yang akan memberikan tips agar bisa berpikir objektif. Apa Itu Objektif? Foto Devi menuturkan bahwa objektif adalah “sikap, perilaku, atau pola pikir yang didasari oleh fakta, data, dan informasi yang konkret, imbang, dan non-bias. Seperti contohnya meja itu terbuat dari kayu jati dengan ukuran sekian meter dan diproduksi pada tahun 2019,” paparnya. Sementara lawan katanya, yakni subjektif merupakan “sikap, perilaku, atau pola pikir yang didasari atau dipengaruhi oleh perasaan, pengalaman, atau selera pribadi. Seperti ungkapan bahwa meja itu terlihat indah dan terkesan elegan,” tambahnya. Kedua hal tersebut tentunya sangat berbeda. Karena segala sesuatunya didasari oleh fakta, “berpikir objektif merupakan salah satu pertanda bahwa seseorang adalah pribadi yang kritis dan mementingkan keakuratan sebuah informasi,” ujar Devi. Apakah Kita Harus Selalu Berpikir Objektif? Foto Sebenarnya, pola pikir objektif memiliki banyak sekali manfaat. “Namun sebagai manusia, dibutuhkan pula keseimbangan dan ruang untuk pemikiran subjektif, terutama dalam kehidupan pribadi kita,” tutur Psikolog Klinis yang satu ini. Sehingga, “objektivitas yang berlebihan dan tidak mengenal ruang serta waktu dapat mengganggu kehidupan seseorang seperti kecenderungan untuk bersikap terlalu kaku dan dingin. Hal itu dapat mempengaruhi kehidupan internal dan sosial kita, misalnya,” terangnya. Akan tetapi, apakah memiliki sikap objektif merupakan hal yang wajar? “Tentu wajar. Setiap orang sebenarnya memiliki kemampuan untuk berpikir secara objektif, namun dengan tingkat objektivitas yang berbeda-beda. Dibutuhkan keterampilan dan pelatihan untuk dapat benar-benar mencapai tingkat objektivitas yang optimal,” jawabnya. Apa Manfaat Memiliki Sikap dan Pikiran yang Objektif? Foto Menurut Devi, terdapat banyak sekali manfaat dari pemikiran dan sikap objektif, seperti Membuat keputusan yang tepat Dengan memiliki sikap, perilaku, atau pola pikir yang objektif, ternyata hal ini dapat “meningkatkan kemungkinan untuk membuat keputusan-keputusan yang tepat dalam hidup,” ujarnya. Melihat situasi dengan jelas Selain itu, dengan kemampuanmu yang bisa berpikir objektif, ternyata bisa membantumu untuk “meningkatkan kemungkinan agar dapat melihat sebuah situasi secara tepat, jelas dan akurat,” katanya. Bersikap adil Dengan melihat fakta secara jelas, akurat, dan konkret, cara berpikir ini pun bisa meningkatkan kemungkinan untuk bersikap adil dan imbang dalam memandang sesuatu. Menurunkan tendensi impulsif dalam diri Salah satu manfaat berpikir dan bersikap objektif ternyata dapat menurunkan tendensi impulsif dalam diri seseorang. Meredakan rasa bingung Ketika memandang segala sesuatu sesuai dengan kenyataan dan tidak berdasarkan perasaan, pengalaman, dan selera pribadi, hal ini bisa membantumu untuk “meredakan rasa bingung, ambigu, dan tanpa arah,” ucap Devi. Lantas, mengapa seseorang bisa berpikir dan bersikap sesuai fakta, data, dan informasi yang konkret? Hal ini tentu bisa disebabkan oleh beberapa cara, dan menurut Devi bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut Menyadari pentingnya pemikiran objektifMenyadari bahwa situasi yang dialami membutuhkan tipe pemikiran objektifMencari pengetahuan mengenai pemikiran objektif dan melatih diri untuk dapat melaksanakannya Bagaimana Ciri-ciri Memiliki Sikap Objektif? Foto Terdapat beberapa ciri yang menandakan bahwa kita memiliki pemikiran yang objektif, yakni Meluangkan waktu Ketika dihadapkan oleh sebuah pilihan dan diwajibkan untuk mengambil keputusan, biasanya seseorang yang objektif akan meluangkan waktu untuk mencari fakta, data, dan informasi yang konkret. Melihat segala sesuatu dari berbagai sisi Seseorang biasanya akan melihat segala sesuatunya dari berbagai sisi sebelum membentuk sebuah opini. Karena ia perlu menemukan informasi lain yang nyata dan berdasarkan Juga Terbuka untuk mendapatkan masukan Seseorang yang memiliki sikap, perilaku, atau pola pikir yang didasari oleh fakta, data, dan informasi yang konkret, imbang, dan non-bias kemungkinan besar akan “terbuka untuk mendapatkan masukan dari pihak-pihak yang terlibat,” papar Devi. Pembawaan diri yang tenang Karena segala sesuatunya berdasarkan fakta, data, dan infomasi yang konkret, biasanya seseorang akan terkesan tenang dan yakin ketika harus melakukan suatu hal. Namun mengapa seseorang terkadang sulit untuk berpikir objektif? Hal ini tentu didasari oleh beberapa faktor, seperti “terlalu dipengaruhi oleh emosi dan tidak memberi waktu untuk menenangkan diri serta berusaha melihat sebuah situasi secara lebih jernih,” terangnya. Selain itu bisa juga karena ia “mengambil keputusan atau kesimpulan berdasarkan ego. Serta tidak membuka diri untuk menerima masukan atau kritisi dari sekitar,” imbuhnya. Seseorang juga terkadang sulit untuk berpikir sesuai fakta, data, dan informasi yang nyata karena “hidup dalam sebuah lingkungan atau budaya yang mementingkan sikap patuh pada pihak otoriter. Serta tidak diberi kesempatan untuk mengasah keterampilan berpikir objektif sejak dini,” tuturnya. Foto Karena memiliki beragam manfaat bagi kehidupan, tentunya kamu juga bisa menumbuhkan pikiran yang sesuai dengan fakta, data, dan informasi yang konkret dengan cara Mengetahui ciri-ciri sikap objektif dan perbedaannya dengan sikap subjektifMencari informasi dari sumber dan ahli yang terpercayaMelihat sebuah masalah dari berbagai macam sisi sebelum mengambil sebuah keputusanTerus belajar dan meng-update pemikiran dengan informasi terbaruTerbuka untuk menerima masukan, komentar dan kritisi dari sekitarMenyadari blindspot pada diri dan secara sadar mengakui atau mencari cara untuk mengatasinya Kesimpulan Foto Devi mengingatkan bahwa, “objektif merupakan sikap yang sangat bermanfaat dan dapat membantu berbagai aspek kehidupan kita. Namun, jangan lupa bahwa sebagai manusia, sikap subjektif juga sangatlah valid di situasi dan waktu tertentu,” ujarnya. Ia juga menyarankan agar “mencoba untuk mengimbangi objektivitas dan subjektivitas dalam diri agar kehidupanmu terasa benar-benar bermakna,” pesannya. 100% found this document useful 7 votes7K views18 pagesOriginal TitleSoal-soal Karya Ilmiah Kelas XICopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 7 votes7K views18 pagesSoal-Soal Karya Ilmiah Kelas XIOriginal TitleSoal-soal Karya Ilmiah Kelas XIJump to Page You are on page 1of 18 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Halo Sobat Zenius, sudah tahu kan apa yang dimaksud dengan objektif dan subjektif? Apa sih perbedaan objektif dan subjektif? Nah, di artikel ini gue mau ngajak elo buat membahas hal ini. Yuk, baca sampai selesai! “Menurutku, senyuman Dian Sastrowardoyo tuh terbaik se-Asia,” Angga berkata. Menurut elo gimana Sobat Zenius? Apakah senyumannya Dian Sastrowardoyo merupakan senyum terbaik sedunia? Apakah pendapat Angga bersifat subjektif atau objektif? Kalau argumentasi Angga didukung bukti otentik, seperti data, tolok ukur, serta parameter yang dapat dihitung dengan akurat, bisa jadi pendapat Angga bersifat objektif. Nah, udah kebayang belum apa yang dimaksud dengan objektif dan subjektif? Yuk lanjut ke pengertiannya. Objektif dan SubjektifApa Perbedaan Objektif dan Subjektif?Apakah Memahami Objektif dan Subjektif Diperlukan?Berpikir Secara Objektif atau Subjektif Salah atau Tidak?Lalu Porsi yang Baik untuk Berpendapat Secara Objektif atau Subjektif Itu Kapan? Apa ya perbedaan objektif dan subjektif? Bagaimanakah sikap objektif dan subjektif? Mari kita cari tahu bersama, Sobat Zenius! Objektif Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, objektif adalah mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Sikap objektif adalah sikap yang lebih pasti, bisa diyakini keabsahannya, tapi bisa juga melibatkannya. Sikap objektif wajib dimiliki oleh seorang peneliti. Seorang peneliti harus dapat memisahkan antara fakta dan pendapat pribadi. Dengan hal seperti itu, peneliti mampu menghasilkan simpulan yang sesuai berdasarkan fakta dan tidak ada campuran pendapat orang lain yang bersifat subjektif. Objektivitas atau objektif dalam keilmuan diartikan sebagai upaya untuk menangkap sifat alamiah atau empiris pada objek penelitian. Diteliti dan dipelajari dengan suatu cara yang tidak bergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang menyelidikinya. Keobjektifan harusnya tidak berpihak, di mana sesuatu yang ideal dapat diterima oleh seluruh pihak, karena pernyataan yang disajikan bukan didasari oleh asumsi, perkiraan, prasangka, ataupun nilai-nilai yang ada pada subjek tertentu. Semua didasari oleh fakta dan dapat dipertanggungjawabkan melalui data. Subjektif Segala sesuatunya harus dapat dibuktikan, sesuai fakta dan dilampirkan bersamaan data merupakan sikap yang bersifat objektif, lawan katanya adalah subjektif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, subjektif adalah pandangan atau prasangka sendiri, tidak langsung mengenai pokok atau halnya. Subjektif adalah sebuah sikap yang mengacu kepada keadaan di mana seseorang berpikiran relatif, hasil dari menduga-duga, sangkaan, perasaan serta selera. Suatu sikap yang berdasarkan pada pandangan atau perasaan pribadi mengenai suatu hal merupakan sikap yang bersifat subjektif. Sebaiknya seorang peneliti menghindari sikap ini karena data dan fakta tidak diperkenankan bercampur dengan pendapat atau perasaan pribadi. Menghindari sikap yang tidak objektif atau tidak dapat dipertanggungjawabkan kefaktualannya serta keabsahannya. Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga! Apa Perbedaan Objektif dan Subjektif? Sobat Zenius, di atas kan sudah gue jelaskan definisi dari objektif dan subjektif. Sekarang gue akan share perbedaan objektif dan subjektif, nih. Antara lain Pernyataan atau sikap bersifat objektif haruslah dilandasi pemikiran yang realistis, berdasarkan fakta yang terjadi. Sementara pernyataan yang bersifat subjektif didasari oleh landasan berpikir seseorang, dari opininya yang lantas dijadikan tolok ukur terhadap suatu peristiwa ataupun keputusan yang bersifat objektif memiliki tujuan agar keputusan yang dipilih benar-benar tepat, dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak merugikan siapapun. Sedangkan, keputusan subjektif cenderung memunculkan keberpihakan terhadap objektif dan subjektif selanjutnya. Objektif memiliki sudut pandang yang mencakup kondisi asli yang terjadi pada sebuah peristiwa, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Sementara, subjektif memiliki sudut pandang pribadi terhadap sebuah peristiwa yang diinformasikan, sehingga terkadang tidak dapat terjamin keabsahan dan akurasinya sebab sudah tercampur dengan opini objektif dan subjektif keempat adalah dampak yang dapat terjadi dari pernyataan subjektif dan objektif juga sangat berbeda. Pernyataan objektif akan memberikan dampak yang baik, menambah wawasan karena dibuktikan dengan data. Sementara pernyataan subjektif bergantung pada kondisi, dapat menimbulkan masalah baru karena terlalu banyak mencantumkan opini pribadi di objektif dan subjektif terakhir adalah sikap objektif biasanya identik dengan diksi pendukung seperti pasti, benar, tidak benar, dan kata-kata penegas lainnya tanpa ada keraguan terkandung di dalamnya. Hal ini tentunya jauh berbeda dengan sikap subjektif yang biasanya menggunakan diksi pendukung seperti menurut pendapat saya, menurut pandangan saya, sepertinya, umumnya, atau mungkin biasanya. Hal ini menerangkan bahwa tidak ada kepastian dari pernyataan yang subjektif itu. Dapat juga membuat orang berpikir ulang untuk mempercayai pernyataan tersebut. Apakah Memahami Objektif dan Subjektif Diperlukan? Memahami secara objektif. Dok Zenius Dalam ranah Sosiologi, objektif dan subjektif ini merupakan dua hal yang penting saat memandang sesuatu dalam permasalahan sosial. Sebab manusia adalah makhluk sosial, maka pertanyaan di atas dapat dijawab dengan, perlu. Memahami objektif dan subjektif itu perlu, hal ini berkaitan dengan sikap yang akan elo ambil serta membentuk kerangka berpikir. Adapun perbedaan objektif dan subjektif adalah Objektif adalah sikap yang menyadari bahwa keberadaan kondisi sosial merupakan bagian tak terpisahkan dari pengalaman hidup manusia itu sendiri. Nah, sikap ini digunakan untuk meneliti agar apa yang diuraikan sistematis dan sesuai fakta. Subjektif adalah sikap yang berkaitan dengan keyakinan bahwa terdapat kondisi sosial tertentu yang berbahaya bagi masyarakat dan penting untuk diatasi. Oleh sebabnya, opini masuk ke dalam subjektivitas untuk membantu mengemukakan pendapat menuju kemufakatan. Berpikir Secara Objektif atau Subjektif Salah atau Tidak? Berpikir secara objektif atau subjektif. Dok Zenius Salah gak ya berpikir secara objektif atau subjektif? Untuk menjawab pertanyaan ini, elo sudah dapat gambaran mengenai apa yang dimaksud objektif dan subjektif, kan? Lawan dari objektif adalah subjektif. Salah atau enggak berpikir secara subjektif atau objektif? Enggak ada yang salah, asal elo menempatkannya sesuai proporsi. Kalau elo berpikir atau berpendapat secara subjektif, pendapat yang elo kemukakan berdasarkan penilaian individu. Sedangkan cara berpikir dan berpendapat yang lebih baik adalah yang bersifat objektif, karena lebih mengutamakan data serta realita yang ada. Lalu Porsi yang Baik untuk Berpendapat Secara Objektif atau Subjektif Itu Kapan? Ketika elo sedang membuat makalah tentang apakah bumi benar berbentuk bulat? Nah, dalam isi dari makalah tersebut elo wajib melampirkan data dan fakta-fakta yang dapat menegaskan bahwa bumi berbentuk bulat. Dalam hal ini, elo gak bisa melontarkan pendapat dengan pilihan kata mungkin bumi bulat; menurut saya bumi berbentuk bulat; bisa jadi ternyata bumi tidak datar. Kalimat tersebut opini elo yang tidak bisa dibuktikan faktanya. Jadi itu bukan merupakan objektivitas. Contoh selanjutnya, ketika elo hadir di forum diskusi film. Kemudian elo komentar, menurut gue film ini bagus banget, gue merasa memiliki kedekatan khusus dengan tokoh utamanya. Elo ada di tempat yang tepat, elo boleh kemukakan pendapat yang bersifat subjektif di sini. Pendapat subjektif biasanya mengedepankan emosional. Beda banget dengan pendapat objektif yang harus dilandasi kemampuan berpikir dan logika beserta fakta dan data. Dalam kehidupan sehari-hari ada berbagai contoh yang berkaitan dengan sikap dan hal-hal yang objektif dan subjektif. Mungkin aja elo pernah melakukannya, atau orang terdekat kita deh orang tua. Pasti elo pernah kan dibilang anak ibu paling cantik atau ganteng. Nah, itu objektif atau subjektif ya? Perlu pembuktian lanjut ke masyarakat lebih luas. Hehehe… Perbedaan objektif dan subjektif ini, kaitannya sangat erat dengan opini dan fakta. Coba deh elo sekarang cari tahu mengenai opini dan fakta, dengan klik tautan ini. Oh iya Sobat Zenius, hal-hal lain yang penilaiannya bersifat subjektif adalah karya seni, kecantikan, makanan dan minuman. Hal tersebut berkaitan dengan penilaian pribadi dan seringkali melibatkan perasaan. Sementara hal-hal yang bersifat objektif contohnya adalah karya ilmiah, penemuan, bencana, kecelakaan. Hal yang berkaitan dengan suatu hal yang pasti serta mengandung fakta. Oke deh kalau begitu Sobat Zenius. Elo sekarang sudah tahu kan perbedaan objektif dan subjektif. Kalau elo mau berpikir kritis dan lebih objektif, elo harus nih belajar menggunakan metode fundamental skill yang ada di Zenius. Fundamental skills itu bikin elo cerdas beneran, dengan metode adaptive learning. Ada juga nih Zencore yang cocok untuk segala usia, baik untuk persiapan AKM, UTBK, Ujian Mandiri universitas serta sekolah kedinasan, tes CPNS, hingga rekrutmen pekerjaan. Cus, klik gambar di bawah ini ya! Biar belajar elo makin asik, elo juga bisa coba berlangganan paket belajar Zenius. Di sini elo bakal ketemu banyak tutor asik berpengalaman yang bikin proses belajar lo jadi lebih seru! Klik gambar di bawah ini ya untuk info lengkapnya! Selamat belajar ya, Sobat Zenius! Stay healthy, see you. Contoh Soal UTS/PTS Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban Part-2 merupakan lanjutan soal penilaian tengah semester genap b. Indonesia kelas 11 bagian ke-1 soal nomor 1-10, dan bagian kedua ini butir soalnya masih berbentuk pilihan ganda, dengan pertanyaan dimulai dari nomor 11 berikut ini. 11. Dalam kalimat sering kali kita sulit untuk mengungkapkan kata demi kata baik dalam penulisan makalah ataupun dalam bicara, pilihan kata yang tepat dalam mengungkapkan apa yang ingin disampaikan disebut …. a. Kata Baku b. Kalimat introgatif c. Kalimat Deklaratif d. Kata Tidak Baku e. Diksi Jawaban e 12. Dalam sebuah karya tulis yang sifatnya sistimatis, objektif, cermat, tepat benar, tidak persuasive, tidak argumentative, tidak emotif, tidak mengejar keuntungan sendiri dan tidak melebih-lebihkan sesuatu adalah ciri dari a. Tesis b. Skripsi c. Disertasi d. Karya Ilmiah e. Karya Ilmiah Jawaban d 13. Karya tulis yang membahas suatu topik tertentu yang mencakup ruang lingkup perkuliahan, seminar, symposium yang terdiri dari judul tulisan, abstraksi, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka disebut ….. a. Karya Ilmiah b. Usulan Penelitian c. Makalah report reading/ book report d. Kuliah Kerja Praktek KKP e. Proposal Penelitian Jawaban c 14. Dalam sebuah karya tulis ilmiah selain mementingkan metodologi penulisan, syarat-syarat dari sebuah karya ilmiah penulisan juga harus menemukan paradigma baru tentang ilmu, karya tulis demikian disebut …. a. Tesis b. Disertasi c. Karya Ilmiah d. Simposium e. Usulan Penelitian Jawaban d 15. Dalam suatu rencana kegiatan yang dituangkan dalam bentuk rancangan, proposal yang memuat judul, atar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka,hipotesis, metode penelitian, jadwal kegiatan, sistematika penulisan dan daftar pustaka disebut …. a. Usulan Penelitian b. Makalah report reading/ book report c. Disertasi d. Hasil Observasi e. Proposal Tesis Jawaban a 16. Dalam sebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif, sopan rendah hati, jujur, jelas tegas singkat sederhana teliti, kompak kontinyu dan lancer adalah syarat-syarat dari tulisan a. Karya Ilmiah b. Usulan Penelitian c. Tesis d. Disertasi e. Skripsi Jawaban a 17. Dalam sebuah karya tulis dimana karangan/ tulisan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar dengan syarat fakta yang benar dengan syarat fakta yang disimpulkan subjektif, mementingkan diri penulis, melebih-lebihkan sesuatu dan bersifat persuasif disebut …. a. Karya Ilmiah Biasa b. Karya Ilmiah Populer c. Karya Non-Ilmiah d. Karya Ilmiah Editorial e. Karya Ilmiah Resensi Buku Jawaban b 18. Dalam karya tulis ilmiah semi ilmiah seperti artikel, editorial, opini, tips dan resensi buku disebut karya tulis …. a. Karya Non Ilmiah b. Karya Ilmiah c. Karya ILmiah Populer d. Karya Tulis Disertasi e. Karya Tulis Tesis Jawaban b 19. Dalam karya ilmiah berupa skripsi atau tesis di bagian awal ada tulisan yang berisi berupa kesimpulan, iktisar, pernyataan disebut ….. a. Sinopsis b. Abstraksi c. Halaman Persetujuan d. Halaman Persembahan e. Halaman Judul Jawaban d 20. Karya tulis yang menyajikan fakta umum dan tulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar dengan memperhatikan ciri-ciri dan syarat yang telah ditentukan disebut ….. a. Proposal Penelitian b. Skripsi c. Disertasi d. Tesis e. Karya Ilmiah Jawaban e Lanjut ke soal nomor 21-30 => Contoh Soal UTS/PTS Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban Part-3 Contoh Soal UTS/PTS Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban~Part-2 merupakan lanjutan soal penilaian tengah semester genap b. Indonesia kelas 11 bagian ke-1 soal nomor 1-10, dan bagian kedua ini butir soalnya masih berbentuk pilihan ganda, dengan pertanyaan dimulai dari nomor 11 berikut ini. 11. Dalam kalimat sering kali kita sulit untuk mengungkapkan kata demi kata baik dalam penulisan makalah ataupun dalam bicara, pilihan kata yang tepat dalam mengungkapkan apa yang ingin disampaikan disebut …. a. Kata Baku b. Kalimat introgatif c. Kalimat Deklaratif d. Kata Tidak Baku e. Diksi Jawaban e 12. Dalam sebuah karya tulis yang sifatnya sistimatis, objektif, cermat, tepat benar, tidak persuasive, tidak argumentative, tidak emotif, tidak mengejar keuntungan sendiri dan tidak melebih-lebihkan sesuatu adalah ciri dari a. Tesis b. Skripsi c. Disertasi d. Karya Ilmiah e. Karya Ilmiah Jawaban d 13. Karya tulis yang membahas suatu topik tertentu yang mencakup ruang lingkup perkuliahan, seminar, symposium yang terdiri dari judul tulisan, abstraksi, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka disebut ….. a. Karya Ilmiah b. Usulan Penelitian c. Makalah report reading/ book report d. Kuliah Kerja Praktek KKP e. Proposal Penelitian Jawaban cBaca juga - Contoh Soal UAS/PAT B. Indonesia kelas 10 semester genap - Latihan Soal UAS Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Beserta Jawaban - 40 Contoh Soal USP Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013~Persiapan Ujian Tahun 2022-2023 14. Dalam sebuah karya tulis ilmiah selain mementingkan metodologi penulisan, syarat-syarat dari sebuah karya ilmiah penulisan juga harus menemukan paradigma baru tentang ilmu, karya tulis demikian disebut …. a. Tesis b. Disertasi c. Karya Ilmiah d. Simposium e. Usulan Penelitian Jawaban d 15. Dalam suatu rencana kegiatan yang dituangkan dalam bentuk rancangan, proposal yang memuat judul, atar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka,hipotesis, metode penelitian, jadwal kegiatan, sistematika penulisan dan daftar pustaka disebut …. a. Usulan Penelitian b. Makalah report reading/ book report c. Disertasi d. Hasil Observasi e. Proposal Tesis Jawaban a 16. Dalam sebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif, sopan rendah hati, jujur, jelas tegas singkat sederhana teliti, kompak kontinyu dan lancer adalah syarat-syarat dari tulisan a. Karya Ilmiah b. Usulan Penelitian c. Tesis d. Disertasi e. Skripsi Jawaban a 17. Dalam sebuah karya tulis dimana karangan/ tulisan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar dengan syarat fakta yang benar dengan syarat fakta yang disimpulkan subjektif, mementingkan diri penulis, melebih-lebihkan sesuatu dan bersifat persuasif disebut …. a. Karya Ilmiah Biasa b. Karya Ilmiah Populer c. Karya Non-Ilmiah d. Karya Ilmiah Editorial e. Karya Ilmiah Resensi Buku Jawaban b 18. Dalam karya tulis ilmiah semi ilmiah seperti artikel, editorial, opini, tips dan resensi buku disebut karya tulis …. a. Karya Non Ilmiah b. Karya Ilmiah c. Karya ILmiah Populer d. Karya Tulis Disertasi e. Karya Tulis Tesis Jawaban b 19. Dalam karya ilmiah berupa skripsi atau tesis di bagian awal ada tulisan yang berisi berupa kesimpulan, iktisar, pernyataan disebut ….. a. Sinopsis b. Abstraksi c. Halaman Persetujuan d. Halaman Persembahan e. Halaman Judul Jawaban d 20. Karya tulis yang menyajikan fakta umum dan tulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar dengan memperhatikan ciri-ciri dan syarat yang telah ditentukan disebut ….. a. Proposal Penelitian b. Skripsi c. Disertasi d. Tesis e. Karya Ilmiah Jawaban e Lanjut ke soal nomor 21-30 => Contoh Soal UTS/PTS Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban~Part-3 Thanks for reading Contoh Soal UTS/PTS Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban~Part-2

dalam sebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif